Mengenal Macam-Macam Aliran Sastra
Kamis, 31 Januari 2019
Tambah Komentar
Sastra merupakan karya seni yang berupa tulisan. Mengandung keindahan dan sarat akan makna. Sama halnya dengan karya seni lainnya, karya sastra pun juga memiliki aliran. Dimana setiap aliran mencerminkan seseorang dalam menjelaskan isi karangannya. Berikut berbagai macam jenis aliran yang bisa ditemui di karya seni sastra yaitu:
Realisme
Aliran yang menjelaskan kenyataan secara terlihat. Pengarang menggambarkan sesuatu yang nyata tanpa memberikan rasa simpati dan antipati kepada objek. Jadi hanya menjelaskan seadanya tanpa melibatkan perasaan batin.
Ekspresionisme
Merupakan lawan dari realisme, dimana realisme tidak boleh melibatkan perasaan, sedang dalam ekspresionisme wajib mengikutsertakan perasaan yang ada dalam hatinya. Seperti emosi,cinta, benci, empati, simpati dan lain-lain yang dituangkan ke dalam kata-kata. Jadi penghayatan itu penting dalam setiap katayang dituliskan. Seperti contoh karya Chairil Anwar yang dominan ekspresionis seperti idealisme, roman, mistis, simbolik dan lain-lain.
Naturalisme
Menyatakan keadaan sebenarnya baik itu tabu ataupun tidak. Dari sisi negatif memang aliran ini agak kurang sopan bila diterapkan pada tulisan yang dirasa tabu. Namun akan sarat makna jika pada tulisan yang bersifat nyata seperti opini.
Determinisme
Ternasuk dalam cabang aliran naturalisme, namun lebih mengarah ke hal yang begitu menohok seperti “pemaksaan”. Contohnya miskin, menderita, penyakitan dan lain-lain yang menjelaskan nasib buruk seseorang sebagai takdir dari Tuhan.
Impresionisme
Menuliskan kembali sesuatu yang baru dilihat atau dibaca, yang bersifat memiliki kesan sepintas. Pengarang tidak menjelaskan secara detail dalam karyanya, sekecil apapun. Agar ketegasan dan spontanitas saat pertama kali membaca tidak hilang.
Romantisme
Aliran ini lebih memprioritaskan perasaan pembaca. Sebab mereka akan dibuat hanyut dalam imajinasi tulisan. Romantime melibatkan rasa haru,gembira, sedih, sedang dan emosi lainnya. seperti misalnya suatu tulisan menceritakan kesedihan, otomatis penggambaran latar pun harus bisa menjelaskan kesedihan tersebut. Kebanyakan menggunakan majas berlebih.
Aliran ini ada dua macam, yaitu aktif romantic (jika tulisannya menimbulkan motivasi dan semangat) dan pasif romantic (jika karangan bersifat kesedihan, khayalan dan kurang memotivasi).
Idealisme
Salah satu aliran romantis yang hanya didasarkan pada ide pengarang saja. Biasanya bersifat memberi motivasi yang lebih membangun dan penuh dengan harapan yang bisa dibilang menjamin kepastian.
Mistisisme
Karya ini melibatkan rasa ketuhanan. Pengarang menciptakan karya yang bersifat filsafat, ketuhanan dan alam ghaib. Seperti pada karya Taslim Ali (angkatan 45).Amir Hamzah (pujangga baru) dan lain-lain.
Surealisme
Pengarang menjelaskan kepada pembaca bahwa tulisannya mengandung unsur nyata dan juga khayalan. Penjelasannya pun juga mendetail, sehingga pembaca juga turut merasakan hal yang dijelaskan dalam tulisan tersebut. Biasanya setiap tulisan per bab atau judul akan melompat dari satu judul ke judul yang lain. Dimana disitu penulis mengajak pembaca untuk menyelami dan memahami maksudnya secara keseluruhan.
Simbolisme
Aliran ini biasanya melukiskan sesuatu sebagai perumpamaan atau simbol. Bisa hewan ataupun tumbuhan. Dimana setiap keterangan mencerminkan sifat manusia. Aliran ini sejalan dengan surealisme.
Psikologisme
Aliran seperti ini harus mendalami karakter seseorang dalam menumpahkan isi cerita atau tokoh, misal tokohnyaa orang dengan agama islam, maka seseorang harus tahu bagaimana orang islam beribadah dan bersikap.
Eksistensialisme
Aliran ini muncul karena ketidakcocokan antara idealisme dan materialisme dalam memaknai seni dikehidupan ini. Keduanya dianggap terlalu ekstrem, karena berfikir bahwa manusia itu hanya subjek. Akan tetapi dalam eksistensialisme manusia bisa juga dijadikan objek dikehidupan ini.
Realisme
Aliran yang menjelaskan kenyataan secara terlihat. Pengarang menggambarkan sesuatu yang nyata tanpa memberikan rasa simpati dan antipati kepada objek. Jadi hanya menjelaskan seadanya tanpa melibatkan perasaan batin.
Ekspresionisme
Merupakan lawan dari realisme, dimana realisme tidak boleh melibatkan perasaan, sedang dalam ekspresionisme wajib mengikutsertakan perasaan yang ada dalam hatinya. Seperti emosi,cinta, benci, empati, simpati dan lain-lain yang dituangkan ke dalam kata-kata. Jadi penghayatan itu penting dalam setiap katayang dituliskan. Seperti contoh karya Chairil Anwar yang dominan ekspresionis seperti idealisme, roman, mistis, simbolik dan lain-lain.
Naturalisme
Menyatakan keadaan sebenarnya baik itu tabu ataupun tidak. Dari sisi negatif memang aliran ini agak kurang sopan bila diterapkan pada tulisan yang dirasa tabu. Namun akan sarat makna jika pada tulisan yang bersifat nyata seperti opini.
Determinisme
Ternasuk dalam cabang aliran naturalisme, namun lebih mengarah ke hal yang begitu menohok seperti “pemaksaan”. Contohnya miskin, menderita, penyakitan dan lain-lain yang menjelaskan nasib buruk seseorang sebagai takdir dari Tuhan.
Impresionisme
Menuliskan kembali sesuatu yang baru dilihat atau dibaca, yang bersifat memiliki kesan sepintas. Pengarang tidak menjelaskan secara detail dalam karyanya, sekecil apapun. Agar ketegasan dan spontanitas saat pertama kali membaca tidak hilang.
Romantisme
Aliran ini lebih memprioritaskan perasaan pembaca. Sebab mereka akan dibuat hanyut dalam imajinasi tulisan. Romantime melibatkan rasa haru,gembira, sedih, sedang dan emosi lainnya. seperti misalnya suatu tulisan menceritakan kesedihan, otomatis penggambaran latar pun harus bisa menjelaskan kesedihan tersebut. Kebanyakan menggunakan majas berlebih.
Aliran ini ada dua macam, yaitu aktif romantic (jika tulisannya menimbulkan motivasi dan semangat) dan pasif romantic (jika karangan bersifat kesedihan, khayalan dan kurang memotivasi).
Idealisme
Salah satu aliran romantis yang hanya didasarkan pada ide pengarang saja. Biasanya bersifat memberi motivasi yang lebih membangun dan penuh dengan harapan yang bisa dibilang menjamin kepastian.
Mistisisme
Karya ini melibatkan rasa ketuhanan. Pengarang menciptakan karya yang bersifat filsafat, ketuhanan dan alam ghaib. Seperti pada karya Taslim Ali (angkatan 45).Amir Hamzah (pujangga baru) dan lain-lain.
Surealisme
Pengarang menjelaskan kepada pembaca bahwa tulisannya mengandung unsur nyata dan juga khayalan. Penjelasannya pun juga mendetail, sehingga pembaca juga turut merasakan hal yang dijelaskan dalam tulisan tersebut. Biasanya setiap tulisan per bab atau judul akan melompat dari satu judul ke judul yang lain. Dimana disitu penulis mengajak pembaca untuk menyelami dan memahami maksudnya secara keseluruhan.
Simbolisme
Aliran ini biasanya melukiskan sesuatu sebagai perumpamaan atau simbol. Bisa hewan ataupun tumbuhan. Dimana setiap keterangan mencerminkan sifat manusia. Aliran ini sejalan dengan surealisme.
Psikologisme
Aliran seperti ini harus mendalami karakter seseorang dalam menumpahkan isi cerita atau tokoh, misal tokohnyaa orang dengan agama islam, maka seseorang harus tahu bagaimana orang islam beribadah dan bersikap.
Eksistensialisme
Aliran ini muncul karena ketidakcocokan antara idealisme dan materialisme dalam memaknai seni dikehidupan ini. Keduanya dianggap terlalu ekstrem, karena berfikir bahwa manusia itu hanya subjek. Akan tetapi dalam eksistensialisme manusia bisa juga dijadikan objek dikehidupan ini.
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Macam-Macam Aliran Sastra"
Posting Komentar