Motivasi dan Kepemimpinan - Pengantar Manajemen
Sabtu, 07 Desember 2019
Tambah Komentar
Menurut French dan Raven, sebagaimana dikutip stoner, freman, dan gilbert (1995), motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the of forces that cause people to behave in certain ways.
Kinerja terbaik menurut griffin (2000) ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: (1) motivasi (motivation), yaitu yang terkait dengan keinginan untuk melakukan pekerjaan: (2) kemampuan (ability), yaitu kapabilitas dari tenaga kerja atau sdm untuk melakukan pekerjaan: dan (3) lingkungan pekerjaan (the work environment) yaitu sumber daya dan situasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
Dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) paling tidak terdapat 3 pendekatan yang telah dikenal dalam dunia manajemen, yaitu pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory, pendekatan relasi manusia atau human dalam teori model, dan pendekatan sumber daya manusia atau human resources model.
1. Pendekatan tradisional
Pendekatan ini sering dikaitkan dengan perspektif saintifik dalam ilmu manajemen atau kelompok manajemen ilmian, yang salah satu tokoh penggagasnya adalah Frederick Winslow Taylor. Pendekatan ini memandang bahwa pada dasarnya manajer memiliki kinerja yang lebih baik dari pekerja, dan para pekerja hanya akan menunjukkan kinerja yang lebih baik sekiranya diiming-imingi dengan kompensasi berupa uang (human are motivatied solely by money). Beberapa penerapan dari pendekatan ini hingga kini masih dipergunakan, diantaranya, pemberian gaji atau upah berupa komisi atau prestasi yang diraih, seperti dalam perusahaan asuransi dan sekuritas, perusahaan yang mempergunakan salesman dan salesgirl untuk melakukan pemasaran secara personal, dan lain sebagainya.
2. Pendekatan relasi manusia
Pendekatan ini sering kali dikaitkan Elton Mayo dan para pengikutnya. Mayo menganggap bahwa kontak social atau relasi antar manusia justru akan membantu dan memelihara motivasi para pekerja. Beberapa penerapan dari pendekatan ini telah banyak dipergunakan hingga hari ini, misalnya terdapatnya kotak saran, seragam pekerja (untuk meminimalkan terdapatnya diskriminasi dan perbedaan antara pekerja) surat kabar atau bulletin pekerja, dan berbagai mekanisme yang memungkinkan pekerja terlibat dalam berbagai hal diperusahaan.
3. Pendekatan sumber daya manusia
Menurut pendekatan ini yang sering dikaitkan kepada Douglas McGregor para manajer perlu menyadari bahwa pada dasarnya manusia dapat dikategorikan kepada dua jenis karakter, yaitu tipe-X dan tipe-Y. sumber daya manusia yang bertipe-X memiliki kecendrungan sebagai orang yang malas untuk bekerja dan hanya akan bekerja jika dipaksa untuk bekerja. Sedangkan para pekerja bertipe-Y memiliki kecendrungan yang bertolak belakang dengan mereka yang bertipe-X. para pekerja yang bertipe-Y ini memandang bahwa pada dasarnya bekerja tidak berbeda jauh dengan bermain atau beristirahat, sangat tergantung kepada para pekerja dalam hal bagaimana menyikapi dan menjalaninya.
Perspektif Kontenporer Mengenai Motivasi
Terdapat 3 perspektif konterporer dalam melihat bagaiman motivasi menjadi kekuatan pendorong bagi individu untuk berperilaku. Ketika perspektif tersebut adalah perspektif kebutuhan (need perspectives), perspektif keseimbangan (equity perspectives), perspektif pengharapan (expectancy perspectives).
Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Terdapat beberapa teori terdapat beberapa teori terkenal yang mencoba menjelaskan motivasi dari perspektif kebutuhan,yaitu teori hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) Abraham maslow, teroi ERG clayton Alderfer, teori tiga kebutuhan Atkinson dan McClelland, serta teori dua factor ( two-factor theory) dari frederich Herzberg.
1. Teori hieraki kebutuhan dari Abraham maslow
Teori ini di perkenalkan oleh seorang psikolog Abraham maslow . maslow menyatakan bahwa orang-orang atau individu termotivasi untuk berperilaku dalam pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhannya yang terdiri dari 5 tingkatan kebutuhan. Kelima tingkatan kebutuhan itu adalah kebutuhan fisik (physical needs), kebutuhan keamanan (safety and security needs), kebutuhan social (social/belongingness needs), kebutuhan penghargaan (esteem needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs).
2. Teori ERG dari Clayton Alderfer
ERG merupakan singkatan dari Existence, Relatedness, dan Growth. Teori ini diperkenalkan oleh Clayton Alderfer. Pada dasarnya Alderfer setuju dengan Maslow namun Alderfer memiliki setidaknya dua perbedaan dibandingkan dengan Aslow perbedaan pertama bahwa Alderfer hanya membagi tingkatan kebutuhan manusia menjadi kebutuhan existence, atau kebutuhan mendasar manusia untuk bertahan hidup (seperti kebutuhan fisik dan keamanan dari Maslow). Perbedaan kedua adalah bahwa Alderfer cenderung berpandangan bahwa kebutuhan seseorang, sekalipun bersifat hierarkis, akan tetapi bersifat tidak tetap, jika kebutuhan seseorang telah mencapai suatu kebutuhan relatedness setelah sebelumnya kebutuhan existence nya terpenuhi maka ada kemungkinan bahwa seseorang tersebut akan membutuhkan kembali kebutuhan existence nya.
Penulis Buku :
Kinerja terbaik menurut griffin (2000) ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: (1) motivasi (motivation), yaitu yang terkait dengan keinginan untuk melakukan pekerjaan: (2) kemampuan (ability), yaitu kapabilitas dari tenaga kerja atau sdm untuk melakukan pekerjaan: dan (3) lingkungan pekerjaan (the work environment) yaitu sumber daya dan situasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
Dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) paling tidak terdapat 3 pendekatan yang telah dikenal dalam dunia manajemen, yaitu pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory, pendekatan relasi manusia atau human dalam teori model, dan pendekatan sumber daya manusia atau human resources model.
1. Pendekatan tradisional
Pendekatan ini sering dikaitkan dengan perspektif saintifik dalam ilmu manajemen atau kelompok manajemen ilmian, yang salah satu tokoh penggagasnya adalah Frederick Winslow Taylor. Pendekatan ini memandang bahwa pada dasarnya manajer memiliki kinerja yang lebih baik dari pekerja, dan para pekerja hanya akan menunjukkan kinerja yang lebih baik sekiranya diiming-imingi dengan kompensasi berupa uang (human are motivatied solely by money). Beberapa penerapan dari pendekatan ini hingga kini masih dipergunakan, diantaranya, pemberian gaji atau upah berupa komisi atau prestasi yang diraih, seperti dalam perusahaan asuransi dan sekuritas, perusahaan yang mempergunakan salesman dan salesgirl untuk melakukan pemasaran secara personal, dan lain sebagainya.
2. Pendekatan relasi manusia
Pendekatan ini sering kali dikaitkan Elton Mayo dan para pengikutnya. Mayo menganggap bahwa kontak social atau relasi antar manusia justru akan membantu dan memelihara motivasi para pekerja. Beberapa penerapan dari pendekatan ini telah banyak dipergunakan hingga hari ini, misalnya terdapatnya kotak saran, seragam pekerja (untuk meminimalkan terdapatnya diskriminasi dan perbedaan antara pekerja) surat kabar atau bulletin pekerja, dan berbagai mekanisme yang memungkinkan pekerja terlibat dalam berbagai hal diperusahaan.
3. Pendekatan sumber daya manusia
Menurut pendekatan ini yang sering dikaitkan kepada Douglas McGregor para manajer perlu menyadari bahwa pada dasarnya manusia dapat dikategorikan kepada dua jenis karakter, yaitu tipe-X dan tipe-Y. sumber daya manusia yang bertipe-X memiliki kecendrungan sebagai orang yang malas untuk bekerja dan hanya akan bekerja jika dipaksa untuk bekerja. Sedangkan para pekerja bertipe-Y memiliki kecendrungan yang bertolak belakang dengan mereka yang bertipe-X. para pekerja yang bertipe-Y ini memandang bahwa pada dasarnya bekerja tidak berbeda jauh dengan bermain atau beristirahat, sangat tergantung kepada para pekerja dalam hal bagaimana menyikapi dan menjalaninya.
Perspektif Kontenporer Mengenai Motivasi
Terdapat 3 perspektif konterporer dalam melihat bagaiman motivasi menjadi kekuatan pendorong bagi individu untuk berperilaku. Ketika perspektif tersebut adalah perspektif kebutuhan (need perspectives), perspektif keseimbangan (equity perspectives), perspektif pengharapan (expectancy perspectives).
Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Terdapat beberapa teori terdapat beberapa teori terkenal yang mencoba menjelaskan motivasi dari perspektif kebutuhan,yaitu teori hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) Abraham maslow, teroi ERG clayton Alderfer, teori tiga kebutuhan Atkinson dan McClelland, serta teori dua factor ( two-factor theory) dari frederich Herzberg.
1. Teori hieraki kebutuhan dari Abraham maslow
Teori ini di perkenalkan oleh seorang psikolog Abraham maslow . maslow menyatakan bahwa orang-orang atau individu termotivasi untuk berperilaku dalam pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhannya yang terdiri dari 5 tingkatan kebutuhan. Kelima tingkatan kebutuhan itu adalah kebutuhan fisik (physical needs), kebutuhan keamanan (safety and security needs), kebutuhan social (social/belongingness needs), kebutuhan penghargaan (esteem needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs).
2. Teori ERG dari Clayton Alderfer
ERG merupakan singkatan dari Existence, Relatedness, dan Growth. Teori ini diperkenalkan oleh Clayton Alderfer. Pada dasarnya Alderfer setuju dengan Maslow namun Alderfer memiliki setidaknya dua perbedaan dibandingkan dengan Aslow perbedaan pertama bahwa Alderfer hanya membagi tingkatan kebutuhan manusia menjadi kebutuhan existence, atau kebutuhan mendasar manusia untuk bertahan hidup (seperti kebutuhan fisik dan keamanan dari Maslow). Perbedaan kedua adalah bahwa Alderfer cenderung berpandangan bahwa kebutuhan seseorang, sekalipun bersifat hierarkis, akan tetapi bersifat tidak tetap, jika kebutuhan seseorang telah mencapai suatu kebutuhan relatedness setelah sebelumnya kebutuhan existence nya terpenuhi maka ada kemungkinan bahwa seseorang tersebut akan membutuhkan kembali kebutuhan existence nya.
Penulis Buku :
- Ernie Tisnawati Sule
- Kurniawan Saefullah
Belum ada Komentar untuk "Motivasi dan Kepemimpinan - Pengantar Manajemen"
Posting Komentar