Tenaga Endogen Makalah Pelajaran Geografi

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul "Tenaga Endogen".
       Makalah tentang "Tenaga Endogen" ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
      Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang "Tenaga Endogen" ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A. Bentuk Permukaan Bumi............................................................................ 2
B. Tenaga Yang Mempengaruhi Bentuk Permukaan Bumi............................ 2
C. Pengertian Tenaga Endogen....................................................................... 2
1. Tektonisme........................................................................................... 4
2. Vulkanisme........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP................................................................................................ 10
A. Kesimpulan................................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11

BAB I 
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permukaan bumi dewasa ini sudah mulai mengalami penggeseran baik secara vertikal maupun horizontal. Pergeseran permukaan bumi tersebut dikarenakan adanya pergerakan pada lapisan kulit bumi yang terjadi setiap saat.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas: Utara - Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan. Selatan - Negara Australia, Samudera Hindia. Barat - Samudera Hindia. Timur - Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik.

B. Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan materi, maka kami membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk permukaan bumi ?
2. Tenaga apa saja yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi ?
3. Apa yang dimaksud dengan tenaga endogen ?
4. Apa yang dimakdud dengan tektonisme ?
5. Apa yang dimakdud dengan vulkanisme ?

C. Tujuan Penulisan 
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Keragaman Ketampakan Di Muka Bumi
2. Untuk Mengetahui Proses Pembentukan Muka Bumi
3. Untuk Mengetahui Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia

BAB II 
PEMBAHASAN

A. Bentuk Permukaan Bumi
Bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa gunung, pegunungan, dan bukit. Adapula yang berupa lembah, daratan tinggi dan daratan rendah. Keadaan itu tidak hanya di daratan. Di dasar laut pun terdapat lembah yang dalam (trog atau palung laut), lubuk laut,gunung laut, punggung laut, dan semacamnya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief. Ilmu yang mempelajari tentang relief permukaan bumi disebut geomorfologi.
1. Bentuk Muka Bumi (Relief) Daratan
Relief daratan tidak rata, dapat berupa gunung, pegunungan, bukit, daratan rendah, lembah dan lain-lain. Indonesia berelief kasar karena berupa gunung berapi, gunung, pegunungan, bukit, lembah dan dataran rendah. Bentuk permukaan bumi Indonesia yang tidak rata disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan oleh tenaga dari luar yang disebut tenaga eksogen.

     2. Bentuk Muka bumi (Relief) Lautan

Relief yang terdapat di permukaan dasar laut sangat beraneka ragam, antara lain : Dangkalan (shelf), Palung Laut atau trog, Lubuk laut atau bekken, ambang laut, pesisir, pantai,  Dan kedalaman laut.

B. Tenaga Yang Mempengaruhi Bentuk Permukaan Bumi

Bentuk muka bumi di daratan dan di lautan dari waktu ke waktu selalu berubah. perubahan itu disebabkan tenaga yang berasal dari dalam bumi maupun tenaga yang berasal dari luar bumi.Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen sedangkan tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen.

C. Pengertian Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini pada umumnya memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan bersifat membangun. Tenaga atau kekuatan yang berasal dari dalam bumi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
    a) Epirogenesa
    Ada dua Epirogenesa: 
Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik.
Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun.

b) Orogenesis (Seismic atau Gempa)

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (Warping), lipatan (Folding), patahan (Faulting) dan retakan (Jointing).

Serta salah satu contoh hasil Orogenesa adalah deretan Pegunungan Mediterania.
Orogenesis berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Teknonisme : Pergeseran lempeng bumi
2. Vulkanisme : Aktivitas gunung berapi


1. Tektonisme (Pergeseran Lempang Bumi)

A. Jenis -jenis Patahan (Faulting)
Akibat patahan di Lembang Jawa Barat.
Horst adalah hasil dari terjadinya patahan pada kulit bumi yang mengalami pengangkatan sehingga menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Graben atau slenk adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi dan terletak di antara dua bagian yang lebih tinggi.
Sesar atau fault adalah rekahan yang mengalami geser-geseran yang jelas. pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai beberapa desimeter hingga ribuan meter. sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya.
Klamath Lake, Ore., San Pedro, N. Mex.,

Ada beberapa tipe sesar, diantaranya :
1. Sesar Normal
2. Sesar Naik (thrust fault)
3. Sesar geser (strike-slip or transform, or wrench fault)
4. Sesar Sungkup
B. Jenis-jenis Lipatan (Folding)

Lipatan Tegak
Lipatan Miring
Lipatan Rebah
Lipatan Menutup
Sesar Sungkup
Antiklinal, adalah puncak lipatan.

2. Vulkanisme (Aktivitas Gunung Berapi)
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan yang lebih atas atau keluar ke permukaan bumi (dalam arti luas). Pergerakan magma sebagai ciri aktivitas magma dibedakan sebagai berikut.

A. Intrusi Magma  
Intrusi Magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme. Bentuk-bentuk intrusi magma sebagai berikut.
Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur  magma, terjadi karena penurunan suhu yang lambat.  
Lakolit, yaitu magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.  
Sill, yaitu lapisan magma tipis yang menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di bagianatasnya.  
Gang, yaitu batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau lempeng.  
Apofisa, yaitu cabang dari irupsi korok (gang).  
Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan.
Intrusi Magma

B. Ekstrusi Magma
Ekstrusi Magma adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan kelanjutan dari intrusi magma. Bahan yang dikeluarkan pada saat terjadi proses ekstrusi magma, terutama ketika terjadi letusan gunung api adalah dalam bentuk material padat yang disebut eflata/piroklastik dan dalam bentuk cair berupa lava dan lahar, serta dalam wujud gas, seperti belerang, nitrogen, gas asam arang, dan gas uap air. Menurut bentuknya, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1. Ekstrusi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah saluran magma (pipa kawah) dan membentukgunung-gunung dan letaknya tersendiri. Ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung api. Misalnya, Gunung Krakatau dan Gunung Vesuvius. (Lihat 10 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat Di Dunia)
2. Ekstrusi linier, yaitu magma keluar melalui retakan atau celahan yang memanjang sehingga mengakibatkan terbentuknya deretan gunung api yang kecil-kecil di sepanjang retakan itu. Misalnya, GunungApi Laki di Pulau Eslandia dan deretan gunung api di Jawa Barat dan Jawa Timur.  
3. Ekstrusi areal, yaitu magma keluar melalui lubang yang besar, karena magma terletak sangat dekatdengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi. Misalnya, YellowStone National Park di Amerika Serikat yang luasnya 10.000 km2. Hasil dari proses vulkanisme, yaitu berupa gunung dan berupa bentuk fenomena alam pasca vulkanik atau fenomena alam setelah terjadi letusan.

Hasil Dari Proses Vulkanisme
1. Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng. Gunung juga merupakan bukit yang besar yang bentuknya lebih runcing dan lebih tinggi dari permukaan bumi di sekitarnya. Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstrusi magma dalam bumi dari kantung/dapur magma sampai lapisan permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang melahirkan gunung api. Gunung api biasanya masih aktif artinya gunung tersebut sewaktuwaktu dapat mengalami letusan-letusan. Contoh gunung api di Indonesia yang dapat dijumpai di antaranya yang berada di daratan adalah Gunung Slamet di Jawa Tengah, Gunung Merapi di Yogyakarta, sedangkan gunung api di laut misalnya, Gunung Krakatau di Selat Sunda. Selain gunung api yang masih aktif juga terdapat gunung yang tidak aktif atau ada yang menyebut gunung “tidur”, artinya gunung tersebut sudah tidak mengeluarkan lagi material vulkan baik padat maupun cair. Contoh gunung yang tidak aktif adalah Gunung Ciremai di Jawa Barat, Gunung Lawu di Jawa Tengah, dan Gunung Salak di Bogor.
2. Fenomena alam pasca vulkanik  
Beberapa fenomena alam pasca vulkanik sebagai berikut. 
A. Mata air panas (air thermal) dan air mineral .  
Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikonsumsi dalam bentuk kemasan yang telah banyak dijumpai di depot air isi ulang atau dijual bebas. Mata air yang terkenal antara lain mata air panas Baturaden di Purwokerto, Ciater di Bandung, dan Sangkan Hurip di Kuningan. 
B. Sumber gas (ekskalasi). 
Sumber gas ini dapat keluar dalam bentuk sebagai berikut. 
Solfatar, yaitu sumber gas belerang. Kenampakan ini banyak dijumpai di kawah-kawah puncak gunung api yang masih aktif. Misalnya, di kawah puncak Gunung Bromo dan kawah puncak Gunung Merapi DIY.
Fumarol, yaitu sumber gas uap air. Sumber gas ini sama seperti solfatar. Fumoral dapat dijumpai pada gunung api yang masih aktif.
Mofet, yaitu sumber gas asam arang. Sama seperti fumarol dan solfatar, mofet juga dapat dijumpai pada gunung api yang meletus. Mofet dan belerang merupakan dua gas yang berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian.

C. Mata air geyser

Mata air geyser ditemukan di daerah vulkan aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang memancar sewaktu-waktu dalam celah batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas dari dalam. 

BAB III 
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keragaman bentuk muka bumi merupakan hasil kerja dari dua tenaga  pembentuk muka bumi yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi berupa vulkanisme, diastropisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen yang mengubah  bentuk muka bumi dipengaruhi oleh tiga proses yaitu pelapukan, erosi dan sedimentasi.

B. Saran
Dengan megetahui keragaman bentuk permukaan bumi serta bagaimana proses terbentuknya dan manfaatnya bagi kehidupan manusia, diharapkan kepada seluruh generasi muda untuk bisa membantu melestarikan bumi dan tidak merusaknya.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_endogen 
http://ips-abi.blogspot.co.id/2012/10/keragaman-bentuk-muka-bumi.html
http://ips-abi.blogspot.co.id/2012/11/hasil-dari-proses-vulkanisme.html
http://canggraini.blogspot.co.id/2013/07/jenis-jenis-batuan.html
http://www.guruips.com/2015/12/tenaga-endogen-pengertian-contoh-macam.html

Belum ada Komentar untuk "Tenaga Endogen Makalah Pelajaran Geografi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel